Senin, 07 Februari 2022

Sejarah Pertanian Organik



Sistem pertanian organik sebenarnya adalah sistem pertanian yang pertama kali dilakukan oleh manusia, bahkan sejak zaman manusia purba. Cara bertani yang dilakukan dengan memanfaatkan ekologi hutan diyakini sebagai salah satu sistem produksi pangan yang dilakukan pada masa prasejarah.
Campur tangan bahan kimia dimulai dari penggunaan pupuk sintetis yang dibuat pada abad ke-18, dalam bentuk superfosfat. Menyusul kemudian pupuk dengan bahan dasar amonia yang diproduksi pada masa Perang Dunia I.
Pupuk ini diproduksi untuk mempercepat proses pertumbuhan tanaman pertanian demi terpenuhinya kebutuhan pangan yang meningkat akibat perang dunia. Penggunaan bahan kimia memang memberikan hasil yang lebih cepat dibanding dengan bahan alami, namun tentu berdampak terhadap lingkungan alami.

Tahun 1920

Pada tahun 1920-an, para pakar biologi tanah mengembangkan teori biodinamika. Teori ini digunakan untuk menanggulangi dampak negatif penggunaan bahan kimia tanpa mengurangi hasil pertanian. Teori inilah yang kita kenal dengan sistem pertanian organik yang digunakan saat ini.

Tahun 1940

Pertanian secara organik semakin berkembang dari waktu ke waktu. Awal tahun 1940-an, ahli biologi Inggris, Sir Albert Howard dan istrinya yang merupakan ahli fisiologi tanaman, Gabriel Howard, mengembangkan sistem pertanian organik di Eropa.

Keduanya terinspirasi dari pengalaman dan pengetahuan mereka tentang sistem pertanian tradisional yang didapatkan saat Gabriel Howard bekerja sebagai penasehat pertanian di daerah Pusa, Bengali, India.

Sepasang suami istri inilah yang pertama kali menggunakan prinsip ilmiah pada berbagai metode pertanian tradisional dan alami. Karena itulah, Howard dikenal sebagai ‘bapak pertanian organik’ dan apa yang mereka lakukan masih menjadi ‘kiblat’ oleh para petani organik dunia.


Bagaimana Perkembangan Pertanian Organik di Indonesia???

Sama seperti di beberapa negara lain, penerapan sistem pertanian organik telah dilakukan di Indonesia sudah sejak masa silam. Penggunaan pestisida dan bahan kimia lainnya masuk ke Indonesia pasca orde baru. Tujuannya, tentu untuk mempercepat proses pertanian demi tercapainya swasembada pangan.

Beruntung, masyarakat Indonesia kini telah disadarkan akan pentingnya hasil pertanian alami yang jauh lebih sehat. Indonesia pun kembali menggunakan sistem pertanian organik. Selain lebih sehat karena bebas dari bahan kimia, tentu juga dilatarbelakangi nilai ekonomi dan keuntungan yang lebih besar oleh penerapan pertanian dengan sistem organik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Budidaya Padi Organik

Indonesia punya potensi besar dalam budidaya padi organik. Beras dari padi organik dianggap ramah bagi lingkungan. Dengan keunggulannya, dip...