Langkah-langkah Budidaya Tanaman Padi Secara Organik
1. Memilih varietas
Untuk memulai budidaya padi organik, tentu harus menggunakan benih organik. Pilihlah benih tanaman non-hibrida. Benih ini mempertahankan keanekaragaman hayati dan cocok untuk budidaya organik.
Gunakan varietas padi alami seperti Rojolele, Mentik, Pandan, dan Lestari. Varietas tersebut memiliki ketahanan yang baik terhadap hama dan penyakit tanaman.
2. Penyiapan lahan
Dalam persiapan lahan budidaya padi organik, perhatikan juga lingkungan di sekitarnya. Pencemaran zat kimia dari limbah rumah tangga dapat merusak sistem pertanian organik.
Zat-zat kimia ini dapat terbawa dari air dan angin. Sebagai media tumbuh, tanah perlu diolah sebaik mungkin untuk menghasilkan padi organik berkualitas. Pastikan tanah lunak, halus, dan memiliki ketersediaan air yang cukup. Banyaknya air dalam areal penanaman akan mempermudah unsur hara diserap akar tanaman.
3. Penanaman
Untuk menanam padi organik, perlu diperhatikan syarat bibit tumbuh dengan baik. Bibit yang siap dipindahkan ke lahan memiliki tinggi sekitar 25 cm, 5-6 helai daun, dan batang bawah yang besar dan keras. Penanaman dapat dilakukan dengan sistem tanam tegel dan sistem tanam legowo.
Untuk jarak tanam sistem tegel, ialah 25 x 25 cm dan 30 x 30 cm. Dengan jarak antar kelompok barisan bisa 50 cm, 60 cm, atau 75 cm.
Sedangkan, untuk jarak tanam legowo, ialah 50 x 12,5 x 25cm dan 50 x 15 x 25 cm, disesuaikan dengan lokasi. Dengan jarak dalam barisan sejajar legowo bisa 12,5 cm, 13,5 cm atau 15 cm. Bila varietas memiliki sifat merumpun tinggi dan tanah sawah subur, pilihlah jarak tanam yang lebih besar.
4. Pemupukan
Dalam budidaya padi organik, gunakan pula pupuk organik sebagai sumber hara. Kamu bisa memilih pupuk kompos, pupuk kandang, atau sisa tanaman seperti jerami. Untuk dosisnya, gunakan pupuk sebanyak 5 ton per hektar. Pemberian pupuk dapat dilakukan saat membajak sawah dengan cara menyebar rata ke seluruh permukaan tanah.
5. Penyiangan
Rumput liar atau gulma adalah satu kendala untuk memperoleh hasil yang tinggi. Pengendaliannya dapat dilakukan dengan mencabut memakai tangan dan alat khusus yaitu, gasrok.
Lakukan penyiangan menjelang tanaman padi organik berusia 21 hari, dan lakukan selanjutnya berdasarkan kepadatan gulma. Namun penyiangan memakai gasrok akan lebih efisien. Penyiangan cara ini akan meningkatkan udara dalam tanah dan merangsang pertumbuhan akar padi lebih baik.
Pengendalian Hama Penyakit Tanaman
Pada tanaman padi organik, pengendalian hama dan penyakit tanaman tidak menggunakan obat-obatan berbahan kimia seperti pestisida dan fungisida. Melainkan dengan menggunakan biopestisida atau pestisida organik. Pestisida ini memiliki bahan dasar yang berasal dari tumbuhan maupun hewan. Cara lain yang bisa digunakan adalah perangkap atau umpan.
6. Panen
Budidaya padi organik dapat dikatakan siap panen apabila 80 persen butir gabahnya telah menguning. Ciri lain yaitu tangkai tanaman padi sudah menunduk.
Untuk memastikan padi organik sudah siap panen, dapat dilakukan dengan menekan butir gabah. Bila butirannya sudah kerasa berisi, maka padi organik sudah siap untuk dipanen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar